Bagikan:

JAKARTA - Angkatan Laut Korea Selatan meluncurkan komando armada baru yang akan mengoperasikan beberapa kapal perusak, termasuk yang dilengkapi dengan sistem tempur Aegis, bulan lalu dalam upaya untuk menanggapi ancaman militer Korea Utara di laut dengan lebih baik.

"Komando Armada Tugas Angkatan Laut Republik Korea, unit inti dari sistem tiga sumbu maritim terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, yang juga melindungi rute transportasi maritim negara tersebut, diluncurkan pada tanggal 1 Februari," kata Angkatan Laut dalam sebuah rilis, dikutip dari The Korea Times 14 Maret.

Upacara peresmian Komando Armada Tugas digelar di Pangkalan Angkatan Laut Jeju, Gangjeong, pantai selatan Pulau Jeju, dikutip dari The Korea Herald.

"Komando Armada Tugas akan berfungsi sebagai unit pusat untuk mencegah dan menanggapi provokasi Korea Utara di laut dan secara proaktif mempersiapkan diri menghadapi ancaman yang muncul," kata Laksamana Yang Yong-mo, Kepala Operasi Angkatan Laut, selama upacara tersebut.

Sistem tiga sumbu maritim mengacu pada versi maritim dari struktur pencegahan tiga cabang militer yang terdiri dari platform serangan pendahuluan Kill Chain, Korea Massive Punishment and Retaliation, serta Korea Air and Missile Defense.

jeongjo the great
ROKS Jeongjo The Great (DDG-995). (Sumber: HD Hyundai Heavy Industries)

Jika terjadi keadaan darurat, komando akan mengirim kapal perusak utama ke laut dekat Garis Batas Utara, perbatasan maritim antar-Korea secara de facto, dan mendeteksi serta mencegat rudal Korea Utara sambil melakukan serangan presisi pada target inti, menurut Angkatan Laut.

Rencananya, komando baru tersebut mengoperasikan 10 kapal perusak dan empat kapal bantu, termasuk kapal perusak Jeongjo The Great (DDG-995) seberat 8.200 ton yang dilengkapi dengan fungsi penghindar radar dan sistem tempur Aegis terbaru, menurut Angkatan Laut.

Kapal-kapal yang dibangun di bawah proyek kapal perusak generasi berikutnya Korea Selatan, yang disebut sebagai KDDX, juga akan ditugaskan ke komando baru tersebut setelah selesai, tambah Angkatan Laut.

Berbasis di Pangkalan Angkatan Laut Jeju, armada baru ini dirancang untuk operasi yang fleksibel di seluruh wilayah maritim, sedangkan Armada ke-1, ke-2, dan ke-3 Angkatan Laut beroperasi di wilayah yang ditunjuk -- Laut Timur, Barat, dan Selatan. Armada ini juga akan melakukan operasi yang diperluas di laut yang lebih luas di luar batas maritim Korea Selatan.

Vice Admiral Kim In-ho telah ditunjuk sebagai komandan Komando Armada Tugas.

"Komando armada akan berfungsi sebagai unit strategis utama, menjaga kedaulatan dan kepentingan maritim Korea Selatan di mana pun dan kapan pun dibutuhkan," kata Vice Admiral Kim.

"Jika terjadi konflik, kami akan memastikan kekuatan yang luar biasa untuk mengamankan kemenangan," tambahnya.