Bagikan:

JAKARTA - Ukraina memberlakukan sanksi terhadap tiga perusahaan China dengan alasan keterlibatan dalam produksi rudal Iskander, sehari setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy menuduh China memasok senjata ke Rusia.

Kementerian luar negeri China sebelumnya membantah tuduhan Zelenskyy sebagai tuduhan yang tidak berdasar.

Dengan mempertahankan hubungan ekonomi yang erat dengan Rusia selama perang tiga tahun Moskow di Ukraina, China berusaha untuk menampilkan citra netralitas dan menyangkal keterlibatan apa pun dalam perang tersebut.

Pemerintahan Zelenskyy pada Jumat, 18 April, menerbitkan daftar terbaru entitas yang dikenai sanksi. Daftar tersebut, yang juga mencakup perusahaan-perusahaan Rusia, yaitu Beijing Aviation And Aerospace Xianghui Technology Co. Ltd, Rui Jin Machinery Co. Ltd, dan Zhongfu Shenying Carbon Fiber Xining Co. Ltd, semuanya dijelaskan terdaftar di Tiongkok.

Zelenskyy mengatakan perusahaan-perusahaan China yang dikenai sanksi terlibat dalam produksi rudal Iskander Rusia. Rusia secara luas menggunakan sistem rudal balistik jarak pendek berkemampuan nuklir dalam konflik tersebut.

Pada Jumat, Ukraina mengatakan rudal Iskander menghantam Kharkiv, kota di Ukraina utara, menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 100 orang.

 

"Hari ini, kami telah memperluas sanksi Ukraina terhadap hampir seratus entitas lagi - perorangan dan badan hukum - yang sebagian besar terlibat dalam produksi rudal semacam itu - Iskander - seperti yang menyerang Kharkiv kami," kata Zelenskyy dilansir Reuters, Sabtu, 19 April.

“Banyak dari entitas ini adalah Rusia, tetapi sayangnya, beberapa juga dari China," katanya.

Sanksi melarang perusahaan melakukan bisnis di Ukraina dan membekukan aset mereka di sana.

Ukraina mengekspor barang senilai $8 miliar ke China pada tahun 2021, sebagian besar bahan mentah dan produk pertanian, sementara mengimpor dari China hanya di bawah $11 miliar, terutama dalam bentuk barang manufaktur, menurut pemerintah Ukraina.

Pada Kamis, Zelenskyy mengatakan kepada wartawan di Kyiv pemerintahnya memiliki bukti perusahaan China memasok artileri dan bubuk mesiu ke Rusia, dan entitas China membuat beberapa senjata di tanah Rusia.

Ia tidak memberikan bukti apa pun untuk pernyataan tersebut.

Seminggu sebelumnya, Zelenskyy mengatakan warga negara China bertempur di pihak Rusia dalam perang dengan Ukraina, termasuk dua orang yang telah ditawan.

Seorang diplomat China dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Ukraina untuk memberikan penjelasan.

Pejabat Ukraina dan AS kemudian mengatakan orang-orang itu mendaftar atas inisiatif mereka sendiri untuk mendapatkan uang.