Bagikan:

JAKARTA - Delegasi Indonesia dalam pertemuan Senior Official Meeting (SOM) yang dipimpin oleh Wakil Tetap RI untuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Duta Besar Yusron B. Ambary, berhasil menggolkan rancangan resolusi mengenai pembentukan OIC Groups di negara non-anggota OKI dan organisasi internasional (OI).

Rancangan resolusi yang diajukan bersama Turkiye dan Bangladesh sebagai co-sponsor ini merupakan upaya untuk institusionalisasi OIC Groups yang beranggotakan negara-negara anggota OKI di ibukota negara non-anggota OKI dan markas OI seperti PBB.

"OIC Groups ini bertujuan untuk menyatukan suara dan strategi negara anggota OKI dalam menghadapi berbagai isu yang menjadi perhatian OKI, termasuk diantaranya isu Palestina, Islamophobia dan isu penistaan agama Islam di beberapa negara," kata Duta Besar Yusron dalam keterangan tertulis, Rabu 30 April.

Dalam melaksanakan tugasnya, OIC Groups akan berpedoman pada keputusan Dewan Menteri Luar Negeri OKI dan KTT Islam yang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dalam organisasi tersebut, kata Dubes Yusron.

Inisiatif Indonesia bersama Turkiye dan Bangladesh tersebut mendapat dukungan luas dari seluruh negara anggota, dengan beberapa masukan konstruktif terkait operasionalisasinya dari beberapa negara anggota.

Diketahui, SOM yang berlangsung tanggal 27-29 April 2025 adalah pertemuan persiapan jelang pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri OKI yang akan diselenggarakan di Istanbul pada tanggal 21-22 Juni 2025.

Sebelumnya, pertemuan persiapan juga telah didahului dengan Islamic Commission for Economic, Cultural, and Social Affairs (ICECS) pada tanggal 15-17 April 2025 dan Permanent Finance Committee (PFC) pada tanggal 20-23 April 2025.

Nantinya, seluruh rancangan resolusi hasil ketiga pertemuan dimaksud akan dibahas dalam pertemuan di Istanbul untuk mendapat persetujuan para Menlu negara anggota OKI.