JAKARTA - Kyiv dan Washington pada Hari Kamis memuji kesepakatan yang memberikan Amerika Serikat akses istimewa ke mineral Ukraina sebagai tonggak sejarah, yang menurut seorang pejabat tinggi AS akan memungkinkan Presiden Donald Trump untuk bernegosiasi dengan Rusia dengan dasar yang lebih kuat.
Kremlin bungkam mengenai kesepakatan hari Rabu, tetapi mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan itu berarti Trump telah "menghancurkan rezim Kyiv" karena Ukraina harus membayar bantuan militer AS dengan sumber daya mineral.
Kesepakatan tersebut, yang ditandatangani di Washington dan dipromosikan secara besar-besaran oleh Presiden Trump, membentuk dana investasi bersama untuk rekonstruksi Ukraina saat Presiden AS mencoba untuk mengamankan penyelesaian damai dalam perang Rusia di Ukraina.
Kesepakatan tersebut juga memberikan AS akses istimewa ke mineral Ukraina. Hal ini merupakan inti dari upaya Ukraina untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden Trump dan Gedung Putih yang sempat merenggang.
Kesepakatan itu akan menunjukkan kepada "para pemimpin Rusia, tidak ada perbedaan pendapat antara rakyat Ukraina dan rakyat Amerika, antara tujuan-tujuan kita," kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent kepada Fox Business Network dalam wawancara, melansir Reuters 1 Mei.
"Dan sekali lagi, saya pikir ini adalah sinyal yang kuat bagi para pemimpin Rusia, dan ini memberi Presiden Trump kemampuan untuk sekarang bernegosiasi dengan Rusia dengan dasar yang lebih kuat," katanya.
Pernyataannya tampaknya mengirimkan sinyal kepada Rusia, Washington tetap berpihak pada Kyiv meskipun ada tanda tanya atas komitmennya kepada sekutunya sejak kembalinya Trump ke Gedung Putih pada bulan Januari yang mengacaukan diplomasi AS.
Kyiv sangat bergantung pada pasokan militer AS selama perang dan mengatakan Rusia telah mengintensifkan serangan terhadap Ukraina, sejak AS meningkatkan upaya untuk mengamankan penyelesaian damai.
Terpisah, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Syhiba mengatakan kesepakatan itu menandai "tonggak penting dalam kemitraan strategis Ukraina-AS yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi dan keamanan Ukraina."
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina Yulia Svyrydenko, yang menandatangani perjanjian tersebut, mengatakan Ukraina tidak memiliki kewajiban utang kepada Amerika Serikat berdasarkan perjanjian tersebut, sebuah poin penting dalam negosiasi panjang antara kedua negara.
Kesepakatan itu juga, katanya, mematuhi konstitusi Ukraina dan kampanye Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa, elemen-elemen penting dalam posisi negosiasi Ukraina.
Namun, perjanjian itu tidak memberikan jaminan keamanan konkret AS untuk Ukraina, salah satu tujuan awalnya.
BACA JUGA:
Diketahui, Ukraina kaya akan sumber daya alam termasuk logam tanah jarang yang antara lain digunakan dalam elektronik konsumen, kendaraan listrik dan aplikasi militer.
Saat ini, penambangan logam tanah jarang didominasi oleh Tiongkok yang terlibat perang dagang dengan AS seiring dengan pengumuman tarif Presiden Trump.
Selain logam tanah jarang, Ukraina juga memiliki cadangan besar besi, uranium dan gas alam.